Ia menepi untuk mendapatkan helaan
Jika jalan sehala tak mampu mematri diri
Maka biarkan mulut terkatup dan hati bersinaran
Waktu masih membilang zuhur saat seorang akhwat yang sering saya jumpai sekilas di berbagai kesempatan datang dan mengetuk pintu sekretariat Tutorial. Saat itu saya jumpai ia sedikit dalam kebingungan dan meminta bantuan, menanyakan apakah ada seseorang yang menemukan cincin yang ia lupa tanpa sengaja meninggalkannya di tempat wudhu akhwat. Kami bertiga yang menerima berita tidak mendapati apapun, terlebih-lebih saya yang baru tiba dari suatu tempat. Ketika itu kami sarankan agar beliau menanyakan hal tersebut pada para khadimat masjid. Namun saya melihat ada rona kekhawatiran dalam semburat wajahnya, mungkin ada rasa ragu mungkin juga karena sebenarnya ia tidak tahu dimana letak ruang khusus yang kami maksudkan. Akhirnya saya putuskan untuk membersamainya menemui orang-orang yang dimaksud. Hanya sedikit ingin membantu mengusir rasa gusar dihatinya. Sebenarnya ini kali kedua saya mendapati seorang akhwat yang kehilangan cincinnya, karena saya jua seorang perempuan, akan menjadi sangat menyenangkan bila saya bisa ada disisi mereka dan membantu meringankan sedikit beban dihatinya, meski kita sebenarnya tak saling mengenal, tapi yang pasti kami mengenal ukhuwah.