"......Meskipun Allah tidak menakdirkan kita 'berjumpa' didunia, semoga Allah mempersatukan kita bersama di Jannah-Nya"
Bukan dari sebuah goresan pena atau catatan lembaran buku yang beribu-ribu ketebalan halamannya dengan bualan-bualan tentang cinta yang membuat singgasana jiwa melayang terapung di udara, tapi ia terdengar lewat lidah seseorang yang dikenal keshalihan dan keta'atannya pada Allah, sehingga damai menerimanya, meski, lagi-lagi, hanya Allah-lah sandaran hingga penghujungnya.
Cinta, bukan makna dari ungkapan lisan 'uhibbukum', 'I love you', atau sejenisnya yang memabukkan rasa hingga lupa pada khaliqnya. Meski kadang pendar-pendar kebahagiaan menawarkan pengorbanan untuk mencapai kebersamaan mardhatillah, tapi itulah cinta. Karena pada hakikatnya, cinta bukanlah
menjerat pada kemaksiatan dan kelaliman, cinta men-tarbiyah diri dari
kesenangan merobek iman pada ketentraman mendobrak kejahilan.