Ummi,
Dalam nanungan langit yang dingin lewat embun pagi yang menyapa
Rindu itu telah lama hadir menelusup kedalam sang jiwa
Dalam masa pertiga malam
Kurindu engkau yang senantiasa menemaniku
Membelai disaat resah dan gelisah
Menenangkan disaat aku tak lagi terarah
Ummi,
Dalam hawa dingin yang menusuk
Air mata deras mengiringi
Jika jumpa tak kuasa
Maka kurindu mimpi mampu mewakili
Ummi,
Aku rindu
Aku rindu..
Aku rindu..
Dan dingin pun bersaksi tentang airmata kerinduan
Abi,
Bukan sebab aku tak cinta padamu
Sehingga tak sering aku sebutkan tentang dirimu
Bukan karena aku tak takzim
Sehingga malam-malam istimewa menjadikan kita tak sua
Namun, belahan jiwamu telah menawanku untuk menjadi sangat mencintainya.
Kuharap Jannah-Nya menghimpun kita bersama dalam kerinduan yang tak terdilatasi ruang dan waktu
Dalam nanungan langit yang dingin lewat embun pagi yang menyapa
Rindu itu telah lama hadir menelusup kedalam sang jiwa
Dalam masa pertiga malam
Kurindu engkau yang senantiasa menemaniku
Membelai disaat resah dan gelisah
Menenangkan disaat aku tak lagi terarah
Ummi,
Dalam hawa dingin yang menusuk
Air mata deras mengiringi
Jika jumpa tak kuasa
Maka kurindu mimpi mampu mewakili
Ummi,
Aku rindu
Aku rindu..
Aku rindu..
Dan dingin pun bersaksi tentang airmata kerinduan
Abi,
Bukan sebab aku tak cinta padamu
Sehingga tak sering aku sebutkan tentang dirimu
Bukan karena aku tak takzim
Sehingga malam-malam istimewa menjadikan kita tak sua
Namun, belahan jiwamu telah menawanku untuk menjadi sangat mencintainya.
Kuharap Jannah-Nya menghimpun kita bersama dalam kerinduan yang tak terdilatasi ruang dan waktu
07.00am
Saat rindu menusuk-nusuk pilu sang jiwa