::> Mengkritik tidak berarti membenci, menyokong tidak semestinya sefikrah, berbeda pendapat adalah sebaik-baik teman berfikir <::

02/11/2012

Pada Apa yang Tersalah

Pada Jum'at pagi yang melunturkan semangat, menggantikan senyuman dengan tangisan, menggantikan rencana agenda dengan kebingungan, dan beterbangan mimpi lewat kabar yang tersalamkan.

Tepat pukul 12.50pm tulisan ini saya buat, bergeser 6 jam setelah saya mendapati macam berita yang memberatkan jiwa dan perasaan. Bukan karena pada hal yang mengancam keselamatan dan keburukan terhadap diri sendiri, tapi pada hal dimana seorang sahabat lainnya menjadi tersungkur oleh karena kejahilan saya.

Mencoba bertahan pada pertahanan diri, tapi ternyata saya masih belum mampu dengan teguh mendapati kabar semacam itu. Ada sekian waktu yang saya butuhkan untuk menghibernasi diri, berdiam dan memikirkan sejauh mana kekhilafan itu saya perbuat, sampai pada akhirnya saya mampu memijakkan kaki di bumi dengan kokoh. Namun, pada hal ini, belum saya dapati secara jelas dimana titik-titik kesalahan itu. Apa yang menjadi janggal dan dianggap keliru. Oleh pasti karena dhaif dan bodohnya saya menjaga sikap, pastilah kedhaifan itu menjadikan sahabat saya menjadi begitu tidak tentram batinnya.


Kata orang, hadapi masalah apa adanya, dengan wajar dan normal. Saya pun nak berusaha mejalaninya laiknya naskah kehidupan, namun apa daya kadang hati menjadi sangat tidak tentram untuk waktu yang panjang bila masalah belum juga terurai benang kusutnya. Sampai kapan saya harus menunggu waktu agar benang itu terurai dengan jelas tanpa lekukan dan buhul kesalahfahaman? Akankah sampai pada waktu dimana nama seseorang semakin tersudutkan oleh karena keberadaan saya yang tidak membawa manfaat apapun?

Jika air mata menitis, bukan pada hal yang memberatkan dan memudharatkan diri ini. Apalah lagi pada hal yang membuat nama ini menjadi suram dihadapan orang lain. Saya tak pedulikan itu, sama sekali tidak. Namun ada hal lain yang memberatkan dan membuat kekhawatiran diri ini semakin menjadi, yaitu pada nama seseorang yang memiliki karakter kuat kebaikan didalam dirinya. Pantaskah ia menjadi tersudut oleh karena kesalahan saya? Jika anggapan orang lain menganggap tidak lazim hanya pada saya, itu sangat tidak mengapa, sebab tidak akan mengubah apapun yang saya cinta pada Allah. Biar cukup Allah yang mengubah pandangan mereka. Sebab lahirnya diri ini kedunia juga tidak meminta seseorang agar mengenal dan memandang saya baik, dan jikapun paradigma mereka berubah, maka sama sekali tak merubah azzam untuk istiqomah dalam beramal shalih.

Saya tak bisa mendiamkan lama apa yang sedang terjadi, sedang orang lain masih menganggapnya pada berita dan persepsi keliru yang sama. Juga saya belum bisa berbuat apapun untuk mengubah keadaan bi'idznillah.

Saya, hingga detik ini masih pada azzam yang sama ketika saya menginjak baligh, tak ingin 'mengganggu' keshalihan orang lain lewat tingkah saya yang salah. Jika seseorang terganggu hati dan fikirannya oleh karena berita yang tidak pantas untuknya, maka pada hakikatnya saya telah membantah azzam saya. Hanya Allah yang tahu bahwa diri ini tidak berniat mengambil dan berniat jahat apapun terhadap dirinya, hanya ingin meneladani sikap shalihnya, namun rupanya dunia menganggap sikap saya keliru.

Jika itu yang terjadi,  pada hakikatnya saya tidaklah pernah bermanfaat apa-apa untuk ikhwah lainnya, hanya mampu menimbulkan benih-benih prasangka dan praduga, bahkan berimbas buruk pada hamba yang Allah dan manusia pun cinta terhadap ketaqwaannya.
Dan saya, hanya mampu mengiqab diri pada apa yang orang rasa itu keliru, juga menunggu agar 'sentuhan Allah' menjadi begitu terasa mendamaikan bagi jiwa.

Namun, tetap meneladani sikap baiknya adalah keniscayaan sikap yang telah saya putuskan. Allahu ya Kariim, mohon agar Engkau mengampuni kejahilan hamba-Mu ini yang telah menzhalimi hamba yang dicintai dan mencintai-Mu...


Dan saya, siapkah menerima perubahan? Perubahan yang tidak pernah saya tahu akan membentuk rasa saya semacam apa.. Allah..tsabbit qulubiy alaika...

-->Untuk sang jiwa yang rapuh dan seorang yang terzhalimi qalbunya
Semoga Allah segera mengembalikan nama baiknya dihadapan Allah dan manusia. 
Dan pada saya, semoga Allah berikan nur hidayah sepanjang bilangan masa.
Aamiin... 



  ﺸﻓﺎﺀﺰﻴﻥﺍﻟﺰﻫﺮﺍﺀ