::> Mengkritik tidak berarti membenci, menyokong tidak semestinya sefikrah, berbeda pendapat adalah sebaik-baik teman berfikir <::

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

26/12/2011

Rekapitulasi Nilai Akhir kelompok Mentoring 72 PAI MKDU UPI sms Ganjil 11-12

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adik-adik shalihah...


Spesial buat kelompok kita, nilai-nilainya teteh publish di blog ya. Ehm.. gak tau nih legal ato gak dari pihak manajemen PT. Tapi yang pasti, ini teteh lakukan agar menghindari terjadinya tabrakan antara gejolak penasarannya hati dan pengin tahunya diri akan nilai akhir mentoring adik-adik selama satu semester. (Lebayyy...:)

Ya..kalo di jumlah-jamlih dari beberapa nilai terkategorisasi, ternyata nilainya seperti berikut:










Ehmm..

Barakallahulakum buat adik-adik teteh yang shalihah. Buat Indah sang kapten kelompok mentoring kita (ditengah kesibukannya tapi teteep..masih bisa ngatur jadwal mentoring kita), buat Erni yang lucu dan mirip babeh-babeh kalo bersin (hahay...itu analisis teteh selama kita bersama lho dek, ya kalo dipadanin sih mirip.. :), buat Pipit yang agak 'loading' dan kesan jepit jemuran dibalik kerudungnya (makasih-makasih, luuucu banget), buat Hana yang seneng dengerin cerita and businesswati (mantep lah, KDnya sempurna..Hehehe...), buat Widia yang diem2 kalem gimana...gitu (ayo mulai nulis dek). buat Tika yang apreciate banget (ngomong-ngomong, ngerti kan maksudnya apreciate dek? Haha.. ngerti lah ya..), juga buat Ulfah sang Qori'ah yang tawadhu), buat Maurita yang ternyata dibalik keanggunan hijabnya adalah seorang petarung yo.. (Otot kawat, tulang besi ya dek.. :), buat Nur yang hanif (istiqomah akan amalan shalihnya ya dek..), buat Risa yang cantik dan cerdas (ayo semangat dek..), buat Numi yang lucu (imut-imut, cute-cute gitu deh..), buat Oci Ocita yang tetep semangat jauh-jauh naik kereta buat mentoring kita (Allah tahu keikhlasan ikhtiarmu dek.. :), and... siapa lagi ya...?! Oh ia, one more left, spesial buat adik teteh penggemarnya pak Pandu Hyangsewu (uppss, kelantasan), Yunita, semoga hatinya terjaga dan istiqomah dengan hijabnya ya dek...

Pokoknya barakallah dan jazakumullah deh buat adik-adikku yang shalihah.

Adikku, kecintaan terbina bukanlah hanya karena banyaknya pertemuan dan seringnya interaksi jiwa, tapi tentu keduanya adalah indikasi dimana cinta bermula. Pun teteh, kecintaan teteh pada adik-adik bermula dari pertemuan-pertemuan kita dalam lingkaran cahaya menggali ilmu Allah, lambat laun kecintaan menimbulkan kerinduan ingin bertemu, dan dari pertemuan-pertemuan kita betapa Allah tumbuhkan rasa kasih dan sayang diantara kita. Semoga Allah menautka hati-hati kita dalam barisan hubbullah, fillah, fisabilillah...

Tentu teteh akan sangat senang bila mendapati adik-adik teteh masih istiqomah dan berkomitmen dalam pembinaan diri lewat lingkaran-lingkaran menggali ilmu Allah. Dengan teteh atau tidak, it's no matter. Mentoring adalah salah satu upaya kita untuk menjaga diri dan menambah pemahaman kita terhadap ilmu Allah, dan baaanyak lagi kemanfaatan yang kita dapat darinya. Hmm...kita beruntung karena sudah di fasilitasi, tinggal gimana kita memanfaatkannya ya dek. Ya enggak?! Ya iya lah... hehe

Tak lupa pula teteh haturkan beribu-ribu kata maaf atas kekhilafan-kekhilafan teteh lewat pertemuan-pertemuan kita. Tolong dimaafin ya dek... :)

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

14/12/2011

Tentang Cinta pada yang Sirri

Pada seseorang, yang padanya ku titipkan jawaban dari setitik rasa. Bila damai terus berjatuhan menghempaskan beningnya embun pagi dalam lubuk hati, biar engkau terus bersamainya agar harapan dan angan kosong tak memekakkan kesadaran dan kebeningan jiwa. Betapa banyak jiwa yang lalai akan keadaan dan terhempas bahkan terjerembab dalam kenistaan dari kesudahannya pada keimanan.




Betapa banyak hati-hati yang dengannya waktu bergulir, ianya tak mampu menahan beban dari beratnya pasir dan debu yang saling bertindih sedikit demi sedikit lewat serpihan-serpihan kenistaan yang ditumpuk. Semakin kelam berjalan, semakin pekat dan gelap hatinya melihat kebenaran.


Pada seseorang, yang padanya kuingin katakan sesuatu yang menakjubkan. Agar kau dan aku bersama dalam ketakjuban mencintai-Nya. Pastilah indah jika kita membersamai waktu dalam menakjubi sebuah ketakjuban yang tiada penghujungnya. 


Pernah ada pada satu masa dimana antara hatimu dan hatiku bergelut menjadi sebuah runtutan pereadaran dan saling mengejar satu sama lain dalam kebenaran. Waktu itu kita buta akan sebenarnya makna kehakikian. Pada itu kita benar-benar terlena akan sebenarnya jalan cahaya karena hanya membiarkan sehala tercelah dari ikatannya.


Kini ku tawarkan satu hal yang padanya harus kita gadaikan kesenangan dan ketakjuban belaka pada dunia. Maukah kau membersamaiku untuk membersamai-Nya sekian waktu sampai pada mana masa-masa kita terhenti?

dan...

07/12/2011

Why do I Like Meatballs?

Baso, oh Baso...

Masyaallah, daya tariknya menggoda dunia. Menggoyahkan iman bagi yang orang yang belum kuat imannya untuk memakannya. Aduhhh... Ga ada ide buat nulis, cuma ada ide untuk makan baso. Full of thinking meatball tonight!!! Ya Allah Ummi... pengin makan baso..................... ^_^

Duhai baso, sejauh ini aku tak memiliki alasan kuat untuk tidak mencintaimu. Dari kejauhan, harummu kadang membuatku tak berpanjangan dalam berfikir. Gak mikir duit tinggal dikit sama perut udah kenyang, yang penting kamu masuk. Ya Allah dah,,, israf BeGeTe seh!!

24/11/2011

10 Kunci Tadabur Al-Quran

Apa sih Tadabur itu?


Tadabur artinya merenungi ayat-ayat al-Qur'an untuk memahami dan mengetahui kandungan makna dan hikmah yang ada dalam ayat tersebut. Ia mempunyai ciri sejumlah ciri yang bisa dilihat dari orang yang melakukannya. Seperti dalam surat Al Maidah:83 dikutip "Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kebenaran Nabi Muhammad SAW)."

Sudahkah Terefleksi dalam Diri Kita?

Sahabat, tidak jarang dari kita yang membaca Al-Qur'an tanpa menghadirkan hati, sehingga apa yang dibaca  hanya cukup mendominasikan keindahan lagam dan bahkan parahnya lagi ada asumsi 'yang penting baca daripada gak sama sekali'. Betul memang ketika kita membaca Al-Qur'an pahalanya akan tertoreh dari tiap helaian ayat demi ayatnya, kata demi katanya, bahkan pun pada huruf demi hurufnya. Bahkan tiada bacaan lain yang menandingi keistimewaan Al-Qur'an.

Tapi sahabat, seringkali kita menafikan bahwa sesungguhnya amalan kita dalam tilawah barulah sekedar membacanya, bahkan masih jauh dari proses untuk mengamalkannya dalam tiap gerak nafas kita, dalam muamalah horizontal kita dengan manusia, dan dalam hubungan vertikal kita dengan Allah. Maka tidaklah heran jika ada orang yang intensitas bacaan Al Qur'annya sering, tapi amalan shalihnya tidak berbanding lurus dengannya. Nah lho!

Faktor utama adalah karena ketika membaca Al Qur'an tidak diiringi dengan mentadaburinya. Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa proses tadabur adalah sebuah proses untuk knowing and understanding makna dari tiap kandungan ayat Al-Qur'an sehingga mampu terefleksi dalam amalan-amalan shalih dalam kehidupan sang qorinya. Proses mentadaburi Al-Qur'an adalah sebuah proses yang terkait pada hati, sebab hati adalah sasaran yang menjadi medan perubahan yang diinginkan Al-Qur'an. Karenanya, Al-Qur'an harus sampai pada hati. Nah, ini dia beberapa kunci untuk kita bisa mentadaburi Al-Qur'an.

1. Hati adalah jembatan atau alat untuk memahami Al-Qur'an. So, kondisikan hati kita dengan penuh ikhlas kepada Allah saat membaca Al-Qur'an.

06/10/2011

Noda, noda... Buat pusing aja!

Waduh, waduh, cuma gara-gara nyuekin pakaian beberapa hari aja dalam rendaman, langsung ada yang melakukan demonstrasi didalam air. Padahal kan saya cukup padat agenda, sehingga sedikit lebih cu-ek pada pakaian saya itu. Salah satu pakaian yang berhasil mendemo dan memaksa saya untuk langsung mencuci mereka adalah kaos hitam saya yang tanpa saya tahu -apakah dia memaksa atau tidak- telah membagi-bagi warnanya pada tumpukan pakaian tetangganya (baju saya yang warna pink).

Otomatis, ketika saya mengambil baju warna pink untuk saya kucek, oalah...saya kaget luar biasa. Ko bisa sih dia mau-maunya di tularin warna sama si hitam. Jadilah, tidak enak dilihat.
Emang sih saya salah, suruh siapa mencampurkan warna hitam dengan warna-warna lainnya dalam satu rendaman. Kondisi waktu itu saya lupa bahwa si hitam saya daftarkan masuk pada ember yang sama dengan warna lainnya. Saya lupa bahwa si hitam punya efek negatif untuk warna lainnya kalau di padukan dalam satu ember.

Hmm..sekarang nasi sudah menjadi bubur. Maka, tinggal menyulap bubur yang biasa menjadi ruuarrr...biazzza.
Selesai nyuci, langsung nyari info dari 'mbah google' tentang hal yang berkaitan dengan masalah saya.
Alhamdulillah, ada banyak solusi, bahkan sampai pada masalah-masalah yang belum terjadi. (he.he.. niat!!!)

Nah, berikut saya cantumkan hasil yang saya dapat dari wawancara sama 'mbah google' hari ini tentang noda pada pakaian.

29/09/2011

Itukah Persahabatan...






Itukah Persahabatan (Dihapin)


Semula kau kuanggap pelita dalam hidupku
semula kau kuanggap mata air gersang batinku
kau basuh kegundahanku dengan gelak tawa ceritamu
kau siram kegelisahanku dengan cerita manismu

selalu kurasakan senangnya hati denganmu
selalu kuharapkan saat-saat kehadiranmu
kau basuh keresahanku dengan kisah-kisah hinamu
kau siram kedukaanku dengan semua dustamu

Reff: serasa kuterjaga
dalam mimpi setelah aku sadari
engkau berlabuh
hanya dikala suka tiada kala kuduka
itukah persahabatan
yang engkau tawarkan
tak pernah nyata terbalaskan
oh betapa kecewa ku kepadamu
betapa kecewa sahabatku

wahai illahi....Rabbi..
berilah aku ketajaman mata hati
sahabat sejati...sahabat sejati 


Sahabat, pernah denger lirik di atas? Wah, Subhanallah keren deh maknanya, hmmm musiknya juga seru. (duh, penilaian pribadi tuh :P)
Yup, Dihapin dengan judul lagunya "Itukah Persahabatan". 

Manusia sebagai makhluk sosial tentu memerankan perannya dalam sosialisasi heterogen (atau homogen) dengan manusia lainnya. Didalam proses sosialisasinya, ada interaksi dimana antara satu makhluk (red: manusia) merasa membutuhkan deeperly. Artinya, seseorang merasa terpaut lebih jauh ketika disana ada sebuah kenyamanan dari kebersamaan. Nah, ini yang namanya buah sosialisasi dan interaksi. 

Hubungan dekat (sahabat) antara seseorang dengan seseorang lainnya menjadikan satu sama lain akan merasa nyaman dan aman di dekatnya. Sebelum merangkak lebih jauh, garis bawahi kata-kata "sahabat" ya. Sahabat disini lebih kepada interaksi positif sesama jenis, kalau antar jenis, terkadang persahabatan bisa merambah pada hal-hal yang tidak diinginkan (mungkin diinginkan oleh sebagian orang). -Ah, penilaian yang berasaskan pengalaman dari kawan-kawan itu mah-


26/09/2011

Betapa Sesungguhnya Waktu itu 'Singkat'




Bismillahirrahmanirrahiim...

Allahumma, banyak sekali di antara tanda-tanda kehidupan yang bisa di jadikan ibrah untuk hidup orang yang menilainya. Fikir tanpa berzikir adalah sebuah kebodohan, sedangkan zikir tanpa fikir adalah kelaliman. Itulah hidup, dimana diperlukan adanya ketawazunan agar semua menjadi sesuai kadarnya. Ketika dzikir dan fikir menjadi sebuah satu kesatuan, maka insyaallah selamat sampai tujuan (kematian dan jannah-Nya). 

Sore ini, kusempatkan diri sekian waktu untuk menuliskan sesuatu (insyaallah manfa'at) sebelum kewajiban membaca buku dan lainnya mengantre. Tentang kematian, betapa banyak hal yang bisa kita ambil hikmah darinya.

Pagi ketika waktu dhuha menjelang, tersiar kabar bahwa seseorang yang dekat dengan kami (bapak kos-an) telah meninggal dunia. Masya Allah, ketika kabar itu diterima, betapa banyak fikiran-fikiran yang berkecamuk dalam ingatan. Ada satu waktu dimana rencana hanya tinggal rencana dan tujuan tidak menjadi akhir jawaban. Bapak ini adalah seorang yang baik lagi berpendidikan, beliau sakit dan dirawat di salah satu RS untuk beberapa waktu yang cukup lama. Kami (para akhwat penghuni rumah kos beliau) berencana untuk menjenguknya di RS. Wallahu a'lam, PASTI ada yang salah dengan kami -para perencana- yang hanya menyisakan rencana untuk menjenguk beliau menjadi sebenar-benarnya rencana. 

24/09/2011

Sebuah Pertemuan Bermakna Cinta




Di pagi ketika embun masih terasa dingin dan masih mengendapkan sunyi, orang-orang berlari-lari kecil ketika jarum jam berselonjor dengan nyaman menuju jam 7 pagi. Maklum, hari ini adalah rentetan hari sibuk, sepertinya tidak ada seorang mahasiswa yang mau mendaftarkan dirinya sebagai mahasiswa yang masuk telat pada jam kuliah pertama. Aku sendiri hanya memandang ke sekitar, berfikir sejenak hendak melakukan apa  hari ini. 

"Hari libur, belum me-list agenda, mau apa?" batinku sambil menutup layar laptopku yang lama-lama aku bosan memandang apa yang aku baca. Sedikit merenung akan kemana melangkahkan kaki. Rasa bosan terasa benar-benar menggelayuti hati, jadilah si malas ikut-ikutan menetap didalamnya. Aku membenamkan fikiranku untuk sejenak melihat tanaman yang ditanam gardener di depan gedung Balai Bahasa pada universitas tempat aku meniti ilmu. Banyak bintik-bintik embun yang masih belum beranjak dari dahan daun. Rupa-rupanya si embun pun malas beranjak dan lupa akan waktu yang sebentar lagi menjemput dhuha.
Masih terpekur dalam diam, berusaha keras untuk merasai apa yang dirasa hati. 

Setitik demi setitik embun bergantungan dan berusaha melemparkan diri mereka pada dasar, menyapa tanah dan merembas kedalamnya, memberikan kesejukan untuk daun, tanah, dan disekelilingnya.
Tidak denganku, tidak sedikitpun terasa sejuk dalam diri, apalagi merasuk pada hati.

Keberhasilan Dakwah Rasulullah

Memandang sekilas tentang keagungan kinerja Rasulullah yang sekaligus sebagai inti dari kehidupan beliau, yang karenanya Allah telah mengangkatnya sebagai pemimpin bagi orang yang terdahulu dan orang-orang dikemudian hari.

Seperti yang dikatakan kepada Rasulullah pada surat Al-Muzammil dan Al-Mudatsir yang karenanya beliau bangkit lebih dari 20 tahun untuk memanggul amanah yang sangat besar dibumi ini, beban seluruh kehidupan manusia, beban aqidah, perjuangan dan jihad di berbagai medan.

Berbagai peperangan dilakukan oleh Rasulullah. Hampir semua jazirah Arab dirambah peperangan, bahkan pasukan Romawi menggelar pasukan besar untuk menghadapi umat Islam. Rasulullah melaksanakan dakwah Allah, ditengah perperangan yang terus berkecamuk diberbagai medannya. Beliau melaksanakan semua tugas ini dengan semangat membara dan penuh kesabaran. Malam hari beliau bangun untuk beribadah kepada Allah, membaca Al-Qur’an, dan tunduk patuh kepada Allah seperti yang dititahkan-Nya.

Selama Rasulullah menjalani kehidupannya dalam kancah peperangan selama lebih dari 20 tahun, selama itu pula beliau tidak pernah lalai terhadap satu urusan tertentu, hingga akhirnya dakwah Islam berlangsung secara gemilang, merambah kawasan yang amat luas, dan debu-debu jahiliyah beterbangan. Berhala-berhala dihancurkan dan udara Arab dipenuhi suara-suara tauhid, adzan untuk shalat yang memenuhi angkasa raya yang telah dihidupkan iman. Para pengajar Al-Qur’an pergi kearah utara dan selatan dan membacakan ayat-ayat Allah dan menegakkan hukum-hukumnya.

Berbagai kabilah dan suku menjadi satu padu dan menyembah hanya pada Allah. Tidak ada unsur paksaan dan penzhaliman dalam hal ini. Dan berkat kelebihan dakwah Islam ini, terciptalah kesatuan bangsa Arab sebagai kesatuan kemanusiaan. Garis sejarah tertoreh membentuk garis lurus dimana cara berfikir pun berubah drastis.

Sebelum ada dakwah Islam, ruh jahiliyah menguasai dunia, dan melindas nilai-nilainya, melingkupinya dengan kegelapan dan perbudakan, serta lebarnya jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin. Setelah dakwah Islam tampil, ruh manusia dapat lepas dari ilusi dan khurafat, dari perhambaan dan perbudakan kerusakan dan pembusukan, dari noda dan penyimpangan. Lepas dari kezhaliman dan kesewang-wenangan dan perpecahan dan kehancuran. Dakwah ini tampil membangun dunia berdasarkan kehormatan dan kebersihan, berasaskan iman yang tak terbantahkan. Maka bangkitlah Islam yang penuh keberkahan dan tidak akan pernah dijumpai hal yang sama seperti itu dalam liku perjalanan hidup manusia.

Namun, setiap masa ada perhentiannya. Dan perhentian hidup manusia di dunia adalah pada bertemunya ajal. Setelah dakwah benar-benar menjadi sempurna dan Islam dapat menguasai keadaan, mulai muncul tanda-tanda perpisahan yang bisa ditangkap dari sikap dan tindakan beliau. Pada Ramadhan ke-10 H, beliau beri’tikaf selama 20 hari, padahal sebelumnya beliau hanya beri’tikaf hanya 10 hari saja. Jibril mengetes Al-Qur’an kepadanya hingga 2 kali. Pada waktu haji Wada’ beliau bersabda, “Aku tidak tahu pasti, boleh jadi aku tidak akan pernah akan bisa bertemu kalian lagi setelah tahun ini dengan kejadian seperti ini.” Pada waktu melempar jumrah Aqabah beliau juga bersabda, “Pelajarilah manasik kalian dariku, karena boleh jadi aku tidak berhaji lagi sesudah tahun ini.” Semua ini bisa dikenali sebagai suatu perpisahan yang di isyaratkan beliau.

Pada suatu malam di pertengahan bulan Shafar tahun 11 H beliau pergi ke Baqi lalu memintakan ampunan bagi orang-orang yang dikubur disana. Beliau bersabda,  “Salam sejahtera atas kalian wahai para penghuni kubur. Apa yang kalian hadapi disana menjadi ringan, seperti apa yang dihadapi manusia. Fitnah datang seperti sepotong malam yang gelap gulita, yang akhir akan menyusul yang awal. Hari akhirat lebih jahat pembalasannya daripada dunia.” Lalu beliau mengabarkan kepada orang-orang yang dikubur disana dengan bersabda, “Sesungguhnya kami akan bersua kalian.”


***Source: Adapted from Sirah Nabawiyah -Syeikh Muhammad Al-Mubarakfury-

22/09/2011

Bait-bait Cinta



Bismillahirrahmanirrahiim...


Di bawah naungan langit biru kota Bandung, sejuknya udara pagi, putihnya kabut yang memenuhi hamparan bumi dan dinginnya embun yang menitiskan aura keshahihan subuh, aku tuliskan bait-bait goresan qalbu atas kerinduanku padamu wahai ibu.

Ibu, jikalah waktu dapat mengiris segala pertemuan kita pada saat dimana kita saling memenuhi canda dengan tawa dan senyuman, maka biarkan doamu senantiasa mengiringi arahku mencari Ridha-Nya. Aku tahu, akan terasa sakit dan tersayat bila terus jauh dari pelukan dan dekapanmu setiap waktu, tapi inilah jalanku.

Ibu, jikalah dimalam-malam lainnya tidak kita lalu lagi dengan bersuka cita dan bersenda gurau bersamamu, maka kuharapkan uluran cintamu walau dengan sebaris kata 'aku mencintaimu anakku'. Biarlah ia menjadi stimulus bagi jiwa ini dikala lelahnya.

Ibu,,, tapi itu dulu, ketika kata-kataku memantapkan niatku untuk pergi  menjauh darimu dan belajar di kota ini, ketika semangat menjadi obor untuk menggalang segala niat menjadi kokoh dan menjadi nyata, ketika rasa cintaku padamu dan cintamu padaku mampu ketepis dengan segala semangat mengarungi ilmu Allah.

Tapi ibu,, saat ini, sungguh aku rinduimu, ku jalin setiap pintalan kasih sayang yang pernah kita lalui bersama, ku susun setiap jalan agar terzahir cinta yang terus tersimpan di dada, agar terus bersemi kasihku padamu dijiwa. Ibu, jikalah keinginan hati tergapaikan, aku terus ingin disisimu, membersamai malam-malam yang dingin denganmu, membersamai hujan yang membaui tanah dengan khasnya, membersamai angin yang dengannya ku ingin selalu memelukmu. Ibu, betapa rindu ini menjadi begitu nyata, padahal telah kucoba segala cara untuk mengobatinya. Adakah kau merasakan hal yang sama untukku, bu?

Benarlah kiranya seorang bijak berkata, "Obat kerinduan yang paling mujarab adalah pertemuan".
Ibu, jika rindu ini terus menyapa setiap saatnya dan semakin menggebu bersemayam dalam jiwa dan hanya terkungkung dalam kata. Apalah dikata, padamu ku utarakan sebuah keinginan, semoga Allah menyuakan kita pada saat yang indah, agar terzahir cinta yang tersusun, agar terzahir rindu yang terpendam menjadi jalinan cinta yang pasti, dari sebuah pertemuan.

أمي، عندما تسأل الله الجنه ضم أسمعي معك 
"Ibu... ketika engkau memohonkan surga pada Allah, maka sertakanlah namaku bersamamu dalam doamu"

20/09/2011

Life is Choice?!



"Terserah mau pilih yang mana!"

Satu ungkapan yang tidak jarang kita dengar bila seseorang dihadapkan oleh banyak pilihan dan sulit menautkan keinginan.
What're the matters? Banyak sebabnya, terkadang jenis pilihannya terlampau banyak, semua pilihan terkategori baik, 'sang pemilih' tidak mumpuni untuk memilih, atau mungkin kondisi dan kesempatan tidak mendukung untuk menjatuhkan pilihan pada satu hal (objek) yang dikira baik.
Wuih...pusing...*&^%

Eits,,, jangan lupa tentang teori sebab-akibat.
"Ada asap, ada api." (bener kan?!) yang gak bener, "ada asap, gak ada api, tapi ada Jin" (Film kalee..!)
Ketika 'sang pemilih' menjatuhkan pilihan, maka seharusnya dia sadar akan isti'ab (apa ya padanan katanya?! -kapasitas-), ruang gerak yang tidak selalu luwes, dan tentu efek dari memilih X, Y, atau Z.

Kalau variabelnya sebanyak alfabet dari A-Z, tentu efeknya juga banyak. Pilih A akan mengimbaskan apa, pilih Z akan menghasilkan apa. Kadang 'sang pemilih' lupa dimana dan dalam rangka (apa & bagaimana) ia memilih, sehingga intuisi menjadi terkemuka dan mengalahkan logika nyata. Jadilah substansi dan tujuan menjatuhkan pilihan menjadi melenceng.

"Terserah gue dong, lha wong gue yang dikasih pilihan!" begitu kata orang yang lalai dan terlupa.

Ketika faktor X dan Y lupa dipertimbangkan, tidak jarang 'sang pemilih' menjatuhkan pilihan pada apa yang terpaut pada hatinya tanpa mengkonsiderasi nilai-nilai lainnya. Misal, seberapa penting ketika 'sang pemilih' memilih X untuk dirinya, while in other side, orang lain juga butuh, lebih butuh malah. Nah lho, itu satu faktor. mungkin saja ada faktor-faktor lain yang bermunculan, seperti halnya efek ketika 'sang pemilih' menjatuhkan pilihan pada X dapat memberikan mudharat bagi si fulan atau fulanah. Heuhh...pusing kan?! (sama saya juga..!)

So, how?

19/07/2011

Awalan Jami'an

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ^_~


Pada Allah, ku haturkan syukur yang tak terbatas. Semoga senantiasa engkau limpahi hamba kenikmatan bersyukur dalam keluangan, dan manisnya bersabar dalam kesempitan.

Untuk Abi dan Ummi yang dengan keikhlasan cinta mentarbiyahku sedari kecil hingga kini untuk mengenal Allah. Abi, meskipun kau telah mendahului kami menjelang-Nya, namun tetap kurasai bahwa cintamu tetap melekat dan kau warisi kami kasih sayang penuh arti. Ummi, ketabahan dan kesabaranmu menjadikan aku kembali tegar menjalani hari setelah disapa keletihan yang bertubi.  Serta ikhwahku tercinta, akhi wa ukhti, sokonganmu adalah yang terbaik untukku. Sesungguhnya kalianlah para mujahid dan mujahidah nyata  bagiku masa ini.

Sahabat, bila sesekali kau mengunjungi blog yang sangat sederhana ini, maknailah ia dengan kemanfaatan dan berolehlah darinya tentang apa-apa yang bisa kau jadikan ibrah dalam kehidupan. Memang tak cukup  dan selalu baik, tapi jikanya ada yang membuatmu terpekur, maka aku akan sangat bersyukur.


Sebab, harapku hanyalah sedikit untukmu, "ku lakukan hal terbaik untukmu -karena Allah- agar kau bahagia beroleh manfaat dariku"


Bilalah diperjalanan kau temui tulisanku dalam kelemahan dan kekurangan disetiap sisi, ingatkan aku lewat komentarmu yang telah kusediakan disudut setiap postingan. Disini, kita belajar untuk menegakkan kebenaran dan mengingatkan dalam kealfaan. Karena Allah, kita berusaha untuk saling memperbaiki diri sendiri dan masyarakat sekitar, saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Jazakumullah khairan ^_~

Mari kita jalin persaudaraan karena Allah, tak peduli berapa jauh jarak memisahkan kita dan berapa lama waktu membedakan kita, sebab ukhuwah bukan hanya ada pada pertemuan fisik semata, tapi terletak pada keikhlasan menjalin cinta karena Allah di bumi-Nya yang mulia.

Salam Ta'aruf dan Ukhuwah!!!