::> Mengkritik tidak berarti membenci, menyokong tidak semestinya sefikrah, berbeda pendapat adalah sebaik-baik teman berfikir <::

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

31/12/2012

Undefined

Aku, adalah aku, pribadi biasa dengan banyak kekurangan di jiwa.
Jadi jangan padankan, jangan padankan pada jiwa indah dan paripurna lainnya dalam hal kesebandingan amalan shalih, keunggulan diri, dan kebaikan-kebaikan lainnya.
Kecuali bila aku, bila aku yang meneraca diri dengannya. Tanpa ditafakuri, sekilasan saja sudah mampu aku menilai bahwa aku tak sekalibernya dalam segala sisi.

Saat ini, biar aku menafakuri kekurangan diri. Tak ada amalan yang pantas dijadikan unggulan. Namun hal ini tak mungkin aku beritakan. Biar angin, awan, dan guguran daun yang sama-sama diberikan ijin oleh Allah untuk membersamai pagiku, ketika rasa khawatir dan sedih itu menyelimuti rasa, mengganti semilir sejuknya angin pagi dengannya.

Tak ada yang meminta'mu' hadir, kau hanya tiba-tiba Allah ijinkan menyisip dalam qalbu. Kali pertama, dan sangat membingungkan dan memeluh keringat. Tidak ingin menapak lagi lebih jauh, jika saat ini 'kau' telah membuatku berjalan dan berfikir terengah-engah.

Tak ada yang meminta'mu' tinggal, aku hanya ingin diam, menafakuri rasa. Mungkin bukan cemburu tepatnya untukku, karena aku bukanlah pribadi sekaliber Aisyah yang mencemburui Khadijah atas cinta Rasulullah yang masih tersisip baik untuknya. Ya, bukan Aisyah yang pantas menunjukkan sikap seperti itu karena amalan dan kharisma imannya yang mempesona, sehingga wajar bila cemburu itu menghiasi hatinya menjadi pribadi yang semakin indah.

Agar tidak tersalah, maka kupinta agar diri tetap diam, belum ingin melangkah....


Yang dha'if lagi salah;
 Bukan Syifa Zein Azzahra melainkan
Nuraeni el-Mursalin

03/12/2012

Tanpa Kata

Saya belum pernah tahu bagaimana Allah menyusupkan kepada mereka yang memiliki hati-hati yang bijak memandang kehidupan, syukur yang ziyadah mendapati deru ujian, bahkan tangisan bahagia dari lintasan harapan-harapan yang satu persatu terwujud. Entah mungkin karena bashirah mereka adalah bashirah-bashirah Allah, atau mungkin karena jalan yang mereka tempuh sudah sampai pada puncak keikhlasan dengan mujahadah yang sinarnya mencapai harapan, tinggi menjulang puncak mahabbatullah.
 
Ya, saya belum pernah tahu bagaimana cara Allah melakukannya. Tapi yang saya pastikan tahu, bahwa saya bersama dengan orang-orang luar biasa, mereka yang lewat tulisan-tulisannya merepresentasikan syukur dan mereplasikan peluh keringat dengan ikhtiar kesungguhan diri, mereka yang dengan kata-katanya, manusia memandang akhlak dan budinya bagai sebaik-baik penghambaan pada Rabb-Nya.

Asykuruka ya Rabb, Engkau kenalkan hamba pada seorang yang Kau karuniai ilmu dan ketawadhu'an berfikir dan bersikap.

::: Catatan atas janji tanggapan tulisan yang sempat tertunda :::

Untuk orang-orang yang Allah karuniai kecerdasan
hati, aqal, dan jiwa dalam meminang kehidupan