Saya belum pernah tahu bagaimana Allah menyusupkan kepada mereka yang
memiliki hati-hati yang bijak memandang kehidupan, syukur yang ziyadah
mendapati deru ujian, bahkan tangisan bahagia dari lintasan
harapan-harapan yang satu persatu terwujud. Entah mungkin karena
bashirah mereka adalah bashirah-bashirah Allah, atau mungkin karena
jalan yang mereka tempuh sudah sampai pada puncak keikhlasan dengan
mujahadah yang sinarnya mencapai harapan, tinggi menjulang puncak
mahabbatullah.
Ya, saya belum pernah tahu bagaimana cara Allah
melakukannya. Tapi yang saya pastikan tahu, bahwa saya bersama dengan
orang-orang luar biasa, mereka yang lewat tulisan-tulisannya
merepresentasikan syukur dan mereplasikan peluh keringat dengan ikhtiar
kesungguhan diri, mereka yang dengan kata-katanya, manusia memandang
akhlak dan budinya bagai sebaik-baik penghambaan pada Rabb-Nya.
Asykuruka ya Rabb, Engkau kenalkan hamba pada seorang yang Kau karuniai ilmu dan ketawadhu'an berfikir dan bersikap.
::: Catatan atas janji tanggapan tulisan yang sempat tertunda :::
Untuk orang-orang yang Allah karuniai kecerdasan
hati, aqal, dan jiwa dalam meminang kehidupan