::> Mengkritik tidak berarti membenci, menyokong tidak semestinya sefikrah, berbeda pendapat adalah sebaik-baik teman berfikir <::

22/09/2011

Bait-bait Cinta



Bismillahirrahmanirrahiim...


Di bawah naungan langit biru kota Bandung, sejuknya udara pagi, putihnya kabut yang memenuhi hamparan bumi dan dinginnya embun yang menitiskan aura keshahihan subuh, aku tuliskan bait-bait goresan qalbu atas kerinduanku padamu wahai ibu.

Ibu, jikalah waktu dapat mengiris segala pertemuan kita pada saat dimana kita saling memenuhi canda dengan tawa dan senyuman, maka biarkan doamu senantiasa mengiringi arahku mencari Ridha-Nya. Aku tahu, akan terasa sakit dan tersayat bila terus jauh dari pelukan dan dekapanmu setiap waktu, tapi inilah jalanku.

Ibu, jikalah dimalam-malam lainnya tidak kita lalu lagi dengan bersuka cita dan bersenda gurau bersamamu, maka kuharapkan uluran cintamu walau dengan sebaris kata 'aku mencintaimu anakku'. Biarlah ia menjadi stimulus bagi jiwa ini dikala lelahnya.

Ibu,,, tapi itu dulu, ketika kata-kataku memantapkan niatku untuk pergi  menjauh darimu dan belajar di kota ini, ketika semangat menjadi obor untuk menggalang segala niat menjadi kokoh dan menjadi nyata, ketika rasa cintaku padamu dan cintamu padaku mampu ketepis dengan segala semangat mengarungi ilmu Allah.

Tapi ibu,, saat ini, sungguh aku rinduimu, ku jalin setiap pintalan kasih sayang yang pernah kita lalui bersama, ku susun setiap jalan agar terzahir cinta yang terus tersimpan di dada, agar terus bersemi kasihku padamu dijiwa. Ibu, jikalah keinginan hati tergapaikan, aku terus ingin disisimu, membersamai malam-malam yang dingin denganmu, membersamai hujan yang membaui tanah dengan khasnya, membersamai angin yang dengannya ku ingin selalu memelukmu. Ibu, betapa rindu ini menjadi begitu nyata, padahal telah kucoba segala cara untuk mengobatinya. Adakah kau merasakan hal yang sama untukku, bu?

Benarlah kiranya seorang bijak berkata, "Obat kerinduan yang paling mujarab adalah pertemuan".
Ibu, jika rindu ini terus menyapa setiap saatnya dan semakin menggebu bersemayam dalam jiwa dan hanya terkungkung dalam kata. Apalah dikata, padamu ku utarakan sebuah keinginan, semoga Allah menyuakan kita pada saat yang indah, agar terzahir cinta yang tersusun, agar terzahir rindu yang terpendam menjadi jalinan cinta yang pasti, dari sebuah pertemuan.

أمي، عندما تسأل الله الجنه ضم أسمعي معك 
"Ibu... ketika engkau memohonkan surga pada Allah, maka sertakanlah namaku bersamamu dalam doamu"