::> Mengkritik tidak berarti membenci, menyokong tidak semestinya sefikrah, berbeda pendapat adalah sebaik-baik teman berfikir <::

23/08/2012

Bersendirian...


Perth, August 18th 2012

Pukul 9 pagi ini saya akan melepas kepergian 8 utusan Indonesia yang 2 hari terakhir telah menjadi kawan dekat bahkan menjadi keluarga yang menghangatkan sepi dan rindu pada keluarga sebenarnya di tanah air. Kawan-kawan yang berasal dari Jakarta, Jogjakarta, Bandung, Lampung, Medan, Aceh, Madura dan Palembang telah bergegas untuk kembali ke kampung halaman untuk merajut raya Eid Fitr Mubarak bersama keluarga. Pemerintah memberikan waktu kepada kami untuk bisa beraya bersama keluarga di tanah air. Namun, kesempatan itu tidak bisa saya ambil oleh sebab beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya. Akan butuh waktu untuk saya menata hati jika menatap ibunda untuk sedikit waktu kemudian meninggalkannya H+1 setelah hari suci itu. Saya hanya berusaha menguatkan azam untuk hidup dan berfikir mandiri dan –sebenarnya- berusaha bersikap dewasa. Hanya saja kadang keinginan untuk kembali dan bertemu ibunda sungguh menggebu. Keputusan saya ternyata didukung oleh seorang kawan yang juga seorang leader saya disini. Beliau menyatakan untuk menemani saya di Australia meskipun pada kota yang berbeda. Saya di Perth, dan beliau di Sydney. Dia berkutat dengan penelitian skripsinya tentang aplikasi bahasa terhadap efeksi gender di Australia, sedang saya hanya ingin spending time di Perth.