::> Mengkritik tidak berarti membenci, menyokong tidak semestinya sefikrah, berbeda pendapat adalah sebaik-baik teman berfikir <::

23/08/2012

Syukur Tiada Hingga


Subhanallah, Walhamdulillah, La ilaa-haillallah, wa Allahu Akbar!!!

Subhanallahil Adzhim, 9 jam yang lalu tiba di Perth International Airport setelah menempuh 4 jam waktu penerbangan dan ditambah dengan sekian jam perjalanan untuk sampai pada hotel yang indah ini. Ya, Oslo Paradise.

None words, just Alhamdulillah wa Subhanallah.. menetes air mata ini karena nikmat Allah yang tiada terhingga. Kesempatan yang tidak biasa dan sangat luar biasa. Inilah perjalanan pertama saya menjadi salah satu kandidat Duta Pendidikan dan Budaya Indonesia yang dikirim ke Australia beserta 9 orang sahabat mahasiswa lainnya. Awalnya saya tidak akan pernah menduga apalagi berharap lebih ketika menyodorkan sebuah karya tulis tentang profil pendidikan di Indonesia pada sebuah instansi dimana saya terikat kontrak kerjasama dalam hal pendidikan, hanya apply kemudian beberapa hari selanjutnya salah seorang ketua pelaksana menelpon dan meminta saya untuk melakukan tes wawancara. Kesempatan yang saangat tidak saya duga. Semua itu terjadi ketika masa KKN berlangsung.

Rupanya Allah limpahi masa-masa KKN saya sebagai masa penuh tarbiyah di segala sisi. Mulai dari bagaimana bermuamalah dengan masyarakat, memperbaiki akhlaq pribadi, meneladani akhlaq seorang “Abdullah” yang shalih, menyayangi sahabat sesuai dengan kadar kecintaannya, dan baaanyak lagi hal lainnya. Actually, it’s very AMAZING… Nah, buat saya masa 10 hari di Australia ini adalah masa KKN indah kedua setelah Karanganyar, West Bandung was the End.

Nak buat apa disana?


Betul, itu hal important untuk dibincangkan. Waktu 10 hari adalah waktu yang cukup singkat untuk sebuah pengenalan budaya dan pendidikan di negeri Kangguru ini. Jadi dalam 10 hari efektif, kami bersepuluh -duta dari Indonesia- ditugaskan untuk mengenalkan ragam budaya dan model-model pendidikan di Indonesia, serta wajib untuk mempelajari dan meneliti model pendidikan efektif Negara-negara Asia Tenggara. Tidak hanya Indonesia, tapi semua Negara yang tergabung kedalam rumpun ASEAN.

Kenapa sih  harus diadakan di Australia? Alasan jelasnya saya pun tak tahu pasti, kenapa tidak holding di Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunai, atau Negara-negara Asia Tenggara lainnya saja, tapi yang pasti tujuan umum dari acara Journey of South East Asia for World adalah untuk mengenalkan budaya-budaya serta pendidikan yang ada di Negara Asia Tenggara, dan ini adalah kali pertama diadakan di Australia, untuk tahun selanjutnya, who knows?